Manusia sebagai mikrokosmos mempunyai 4 unsur pembentuk manusia yang masing-masing memiliki energi.
Pertama adalah unsur air. Unsur air mendominasi kurang lebih 70% dalam tubuh kita. Ini berarti manusia sangat berkaitan dengan energi yang berhubungan dengan air. Jika anda memahami unsur air dalam diri anda, maka segala tingkah laku, pola pikir dan pola gerak anda memang mengacu kepada konsep air.
Unsur yang kedua adalah unsur tanah, manusia berasal dari tanah dan akan kembali ketanah. Ini berarti energi yang terdapat pada tanah berkolaborasi menghasilkan netralisasi. Tanah dipercaya sebagai lahan yang siap ditanami oleh tanaman yang menghijaukan dan menghasilkan. Seorang manusia merupakan lahan subur yang potensial untuk ditanami dengan unsur kebaikan seperti layaknya tanah yang ditanami oleh tanaman yang indah dan bermanfaat.
Unsur yang ke Tiga adalah api. Unsur api kadang dianggap sebagai perusak, karena identik dengan marabahaya atau unsur negatif. Tetapi perlu diingat bahwa tanpa unsur api maka manusia hanyalah makhluk yang pasif, hal ini dikarenakan ia tidak memiliki keinginan atau harapan-harapan. Keinginan dan harapan tidak akan bergulir begiu saja tanpa adanya semangat. Ya, semangat inilah yang kita sebut dengan Api. Banyak kisah yang bercerita tentang bagaimana seorang manusia yang bertahan hidup dari ganasnya cuaca buruk saat angin topan menenggelamkan kapal yang ia tumpangi, tetapi dengan semangat api yang berkobar-kobar maka ia terus berjuang untuk berenang hingga ia menemukan sebuah daratan yang ia butuhkan
Unsur yang ke Empat adalah Udara. Udara sangat berkoloborasi dengan Api atau dapat juga sebagai musuh dari unsur Api. Sebagai contoh Api hanya bisa menyala jika terdapat oksigen yang menyertainya. Tetapi dengan tiupan yang mengandung karbon dioksida maka api dapat langsung padam dengan seketika. Inilah yang disebut sebagai pisau bermata dua. Udara dapat dikatakan sebagai pisau bermata dua, ia bisa menghidupkan atau bisa mematikan. Saya sering mendengar kejadian seorang pengendara mobil yang akhirnya meningal dunia akibat keracunan karbon monoksida akibat bocornya selang knalpot mobil mereka yang akhirnya memenuhi kabin dari mobil tersebut. Atau seorang penyelam yang kehabisan oksigen karena kapasitas tabung oksigennya tidak dapat mencukupi saat penyelam tersebut harus menggapai ke kedalaman tertentu. Unsur udara yang ada didalam diri manusia inilah yang dapat berimplikasi baik positif maupun negatif. Sebagai contoh, jika kita memiliki tipe pemarah maka mekanismenya sebagai berikut, marah merupakan unsur api, api akan terus menyala jika kita sulut dengan oksigen, kebentulan kita penya unsur udara dalam tubuh, disaat inilah maka jika kita mengumbar marah kita maka unsur api dalam tubuh manusia akan terus berkobar dan berdampak negatif terhadap unsur-unsur lainnya, seperti api dapat membakar lahan beserta tanamannya, atau api dapat mendidihkan unsur air yang dapat menyejukkan hati seorang manusia. Sehingga banyak dari orang yang terlalu mengumbar amarahnya maka dapat mengganggu pekerjaannya (unsur tanah) maupun ketenangan di dalam hati dan pikirannya (unsur air). Konsep pengendalian amarah biasanya dapat dilakukan dengan teknik yang sangat mudah dan efektif yaitu dengan sisi udara yang kita sebut dengan karbondioksida, pertama-tama hembuskan nafas kita perlahan-lahan, atur nafas sebaik mungkin, dengan pengaturan nafas yang baik maka terjadi harmonisasi antara unsur udara dengan unsur air yang ada di diri manusia, sehingga dapat meredam api yang mulai menggejolak yang pada akhirnya dapat padam dengan sendirinya.
Metode Reiki sangat perhatian kepada seluruh unsur-unsur dalam tubuh tersebut. Hal ini dikarenakan Reiki bekerja untuk menyeimbangkan ke 4 unsur dalam tubuh tersebut. Dengan menyeimbangkan ke unsur tersebut artinya seakan-akan kita mulai berkomunikasi dengan ke 4 unsur yang telah ada di dalam tubuh kita sejak kita dilahirkan. Inilah contoh salah satu yang dinamakan sebagai Channeling / hubungan dengan energi alam semesta.
Dikutip Oleh : cahyani suhardi
Pertama adalah unsur air. Unsur air mendominasi kurang lebih 70% dalam tubuh kita. Ini berarti manusia sangat berkaitan dengan energi yang berhubungan dengan air. Jika anda memahami unsur air dalam diri anda, maka segala tingkah laku, pola pikir dan pola gerak anda memang mengacu kepada konsep air.
Unsur yang kedua adalah unsur tanah, manusia berasal dari tanah dan akan kembali ketanah. Ini berarti energi yang terdapat pada tanah berkolaborasi menghasilkan netralisasi. Tanah dipercaya sebagai lahan yang siap ditanami oleh tanaman yang menghijaukan dan menghasilkan. Seorang manusia merupakan lahan subur yang potensial untuk ditanami dengan unsur kebaikan seperti layaknya tanah yang ditanami oleh tanaman yang indah dan bermanfaat.
Unsur yang ke Tiga adalah api. Unsur api kadang dianggap sebagai perusak, karena identik dengan marabahaya atau unsur negatif. Tetapi perlu diingat bahwa tanpa unsur api maka manusia hanyalah makhluk yang pasif, hal ini dikarenakan ia tidak memiliki keinginan atau harapan-harapan. Keinginan dan harapan tidak akan bergulir begiu saja tanpa adanya semangat. Ya, semangat inilah yang kita sebut dengan Api. Banyak kisah yang bercerita tentang bagaimana seorang manusia yang bertahan hidup dari ganasnya cuaca buruk saat angin topan menenggelamkan kapal yang ia tumpangi, tetapi dengan semangat api yang berkobar-kobar maka ia terus berjuang untuk berenang hingga ia menemukan sebuah daratan yang ia butuhkan
Unsur yang ke Empat adalah Udara. Udara sangat berkoloborasi dengan Api atau dapat juga sebagai musuh dari unsur Api. Sebagai contoh Api hanya bisa menyala jika terdapat oksigen yang menyertainya. Tetapi dengan tiupan yang mengandung karbon dioksida maka api dapat langsung padam dengan seketika. Inilah yang disebut sebagai pisau bermata dua. Udara dapat dikatakan sebagai pisau bermata dua, ia bisa menghidupkan atau bisa mematikan. Saya sering mendengar kejadian seorang pengendara mobil yang akhirnya meningal dunia akibat keracunan karbon monoksida akibat bocornya selang knalpot mobil mereka yang akhirnya memenuhi kabin dari mobil tersebut. Atau seorang penyelam yang kehabisan oksigen karena kapasitas tabung oksigennya tidak dapat mencukupi saat penyelam tersebut harus menggapai ke kedalaman tertentu. Unsur udara yang ada didalam diri manusia inilah yang dapat berimplikasi baik positif maupun negatif. Sebagai contoh, jika kita memiliki tipe pemarah maka mekanismenya sebagai berikut, marah merupakan unsur api, api akan terus menyala jika kita sulut dengan oksigen, kebentulan kita penya unsur udara dalam tubuh, disaat inilah maka jika kita mengumbar marah kita maka unsur api dalam tubuh manusia akan terus berkobar dan berdampak negatif terhadap unsur-unsur lainnya, seperti api dapat membakar lahan beserta tanamannya, atau api dapat mendidihkan unsur air yang dapat menyejukkan hati seorang manusia. Sehingga banyak dari orang yang terlalu mengumbar amarahnya maka dapat mengganggu pekerjaannya (unsur tanah) maupun ketenangan di dalam hati dan pikirannya (unsur air). Konsep pengendalian amarah biasanya dapat dilakukan dengan teknik yang sangat mudah dan efektif yaitu dengan sisi udara yang kita sebut dengan karbondioksida, pertama-tama hembuskan nafas kita perlahan-lahan, atur nafas sebaik mungkin, dengan pengaturan nafas yang baik maka terjadi harmonisasi antara unsur udara dengan unsur air yang ada di diri manusia, sehingga dapat meredam api yang mulai menggejolak yang pada akhirnya dapat padam dengan sendirinya.
Metode Reiki sangat perhatian kepada seluruh unsur-unsur dalam tubuh tersebut. Hal ini dikarenakan Reiki bekerja untuk menyeimbangkan ke 4 unsur dalam tubuh tersebut. Dengan menyeimbangkan ke unsur tersebut artinya seakan-akan kita mulai berkomunikasi dengan ke 4 unsur yang telah ada di dalam tubuh kita sejak kita dilahirkan. Inilah contoh salah satu yang dinamakan sebagai Channeling / hubungan dengan energi alam semesta.
Dikutip Oleh : cahyani suhardi
Dikutip dari : http://onedayreiki.wordpress.com/category/konsep-energy/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar